Thursday, April 1, 2010

RI Minta Australia Ekstradisi 5 Buronan

Kamis, 11 Maret 2010 - 09:33 wib
text TEXT SIZE :
Share
Presiden SBY dan PM Kevin Rudd (Foto: abc.net)

CANBERRA - Pemerintah Indonesia meminta Australia untuk mengekstradisi lima pelaku kejahatan di Indonesia yang melarikan diri ke Australia. Satu di antaranya adalah buron terpidana korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Adrian Kiki Ariawan.

"Soal ekstradisi, pemerintah sudah minta lima orang kita diekstradisi ke Indonesia, dan hal ini sudah aktif dibicarakan," kata Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal di sela-sela kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Canberra.

Selain pemulangan Adrian Kiki, kata Dino Pemerintah Indonesia juga meminta dua buron pelaku pencucian uang lainnya untuk diekstradisi. Siapa mereka, Dino enggan menyebutkan nama. Adrian Kiki divonis penjara seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2002 dalam sidang in absentia.

Adrian dinyatakan bersalah menggelapkan uang BLBI senilai Rp1,9 triliun. Kementerian Hukum dan HAM memasukkan Adrian dalam daftar 12 buronan BLBI yang kabur ke luar negeri. Pada 28 November 2008 pemerintah Australia menangkap Adrian di Perth.

Pengadilan Australia menyetujui ekstradisi, namun Adrian mengajukan banding ke Mendagri Australia.

Mengenai agenda pertemuan Presiden SBY dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd besok, Dino menegaskan kedua pemimpin akan membahas kesepakatan mengenai penyelundupan manusia, terutama masuknya warga-warga asing secara ilegal ke Australia melalui Indonesia dan difasilitasi oleh orang-orang Indonesia.

"Besok dalam joint statement juga akan diumumkan mengenai people smuggling, yang selama ini belum memiliki kerangka hukum yang jelas," kata Dino.

Dalam pernyataan bersama esok hari akan disinggung soal kesepakatan consular notification atau pemberitahuan konsuler dalam penanganan warga negara Indonesia yang tertangkap di wilayah Australia. Terutama mengenai para nelayan yang ditangkap karena memasuki wilayah perairan Australia.

"Selama ini jika ada WNI yang tertangkap di Australia, sulit bagi pemerintah Indonesia memberikan bantuan hukum karena adanya peraturan 'privacy act' yang membatasi akses pemerintah kepada mereka. Ini sudah lama menjadi complain kita," katanya.

Dino juga menjelaskan, berbagai bidang kerja sama yang lain juga akan terus ditingkatkan seperti perdagangan, pariwisata, kehutanan dan pendidikan yang sudah berkembang baik juga terus ditingkatkan.

Pada bagian lain, Presiden SBY tadi malam melakukan pertemuan pribadi dengan PM Rudd di kediaman PM dan hanya didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Menlu Marty Natalegawa.

Rabu Presiden juga melakukan acara yang bersejarah yaitu dengan berpidato di depan anggota parlemen Australia, hal ini merupakan kehormatan bagi Indonesia karena kesempatan ini jarang diberikan kepada kepala negara lain.

"Sepanjang 109 tahun parlemen Australia baru lima Kepala Negara atau pemerintahan yang mendapat kesempatan ini. Ini bukti besarnya perhatian masyarakat Australia kepada Indonesia," katanya.

Kemarin, Presiden SBY menerima penganugerahan tanda kehormatan Honorary Companion of the Order of Australia yang diberikan Gubernur Jenderal Persemakmuran Australia Quentin Bryce AC.

Pemberian penghargaan itu dilakukan di kediaman resmi Gubernur Jenderal di "Goverment House" Canberra, dalam rangkaian kunjungan kehormatan kenegaraan Presiden Yudhoyono di Australia selama tiga hari.

Penghargaan terhadap Presiden Yudhoyono diberikan atas jasanya memperkuat hubungan Australia-Indonesia dan meningkatkan demokrasi dan pembangunan di Indonesia.

Dalam kunjungan kenegaraan ini, Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendag Mari Pangestu, Meneg LH Gusti Muhammad Hatta, Menkum HAM Patrialis Akbar, Menhut Zulkifli Hassan, Mentan Suswono dan Meneg Pora Andi Malarangeng.

Turut hadir Kepala BKPM Gita Wirjawan, Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo, Ketua Hipmi Erwin Aksa, Gubernur Papua Barnabas Suebu, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan sejumlah gubernur Kawasan Timur Indonesia lainnya. (Koran SI)(//rhs)
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terikini lewat http://m.okezone.com Dapatkan okezone launcher untuk BlackBerry http://bb.okezone.com/okezone.jad

No comments:

Post a Comment